Gunung Cikuray, gunung tertinggi di Kabupaten Garut

Gunung Cikuray yang terkenal dengan julukan ‘negeri di atas awan’ merupakan gunung tertinggi di Kabupaten Garut Jawa Barat. Ketinggiannya mencapai 2818 mdpl, jika ditambah dengan tinggi bangunan yang berada tepat di puncak gunung maka total ketinggian gunung Cikuray menjadi 2821 mdpl.

Untuk mencapai puncak gunung Cikuray, ada tiga jalur pendakian yang biasa digunakan. Masing-masing jalur mempunyai tantangan tersendiri, tidak bisa dianggap enteng. Jalur yaitu jalur Cilawu, jalur pendakian Bayongbong dan jalur Cikajang.

Jalur pendakian Cikuray via Cilawu (pemancar) merupakan jalur pendakian resmi menuju puncak tertinggi di Garut. Pos pendaftaran berada di sekitar pemancar.

Demi keselamatan perjalanan, pendaki dari luar kota atau pendaki yang baru muncak ke gunung Cikuray disarankan untuk menggunakan jalur Cilawu. Jalur Cilawu dinilai lebih aman karena identitas pendaki dan segala sesuatunya akan dicatat di pos pendaftaran. Jika pendaki satu atau dua hari terlambat turun gunung, biasanya petugas pos dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, TNI, Unit SAR, relawan pecinta alam dan warga sekitar akan melakukan pencarian karena belakangan banyak kabar pendaki gunung Cikuray yang tersesat.

Dibandingkan dengan jalur Bayongbong dan Cikajang, trek Cilawu lebih landai tetapi jarak tempuhnya lebih lama, bisa makan waktu 6 hingga 8 jam perjalanan. Sebelum mencapai puncak gunung Cikuray yang sesungguhnya, pendaki akan melewati puncak bohong atau puncak bayangan. Ada pula yang menamai puncak ini puncak Reni, pendaki yang dinyatakan hilang beberapa tahun lalu dan tidak ditemukan sampai saat ini.

Jika kemalaman, para pendaki biasanya menginap di puncak bohong. Pagi-pagi sekali mereka sudah berkemas menuju puncak gunung Cikuray untuk melihat sunrise. Di pagi buta para mendaki sudah berdiri menanti mentari pagi sambil menenteng kopi panas. Tubuh menggigil tidak dihiraukan, semua larut menikmati keindahan alam karya Sang Maha Pencipta.

Sebagai gunung tertinggi di Garut, gunung Cikuray memiliki keindahan alam yang tidak dimiliki oleh gunung-gunung lainnya di Garut. Jika musim panas atau cuaca sedang cerah, di pagi hari pendaki gunung Cikuray akan menyaksikan awan putih menggumpal seolah-olah menutupi kota Garut. Di sebelah barat akan terlihat gunung Ciremai dan gunung Slamet berdiri kokoh di kejauhan.

Menjelang siang menatap ke bawah di sebelah utara terlihat jelas kota Garut, gunung Guntur, asap mengepul di kawah Kamojang dan gunung Papandayan yang tertutup bayangan segi tiga puncak Gunung Cikuray. Tengok ke arah selatan, garis pantai selatan Pameungpeuk membentang dan gunung Lumbung Singajaya berdiri kokoh.

Usai menyaksikan keindahan alam di puncak gunung Cikuray, gunung tertinggi di Garut. Pendaki menyiapkan sarapan pagi lalu packing barang-barang untuk persiapan pulang. Karena tadi saya mengulas perjalanan menuju puncak tertinggi di Garut menggunakan jalur Cilawu, maka sebaiknya pendaki turun ke jalur Cilawu. Di atas sudah disebutkan jika beberapa hari tidak melapor kembali di pos Pemancar, petugas pos akan kerepotan mencari, keluarga di rumah juga pasti khawatir.

Berwisata ke Gunung Cikuray Garut harus persiapan ekstra. Persiapan fisik sebelum mendaki, lakukan lari-lari kecil beberapa hari sebelum pendakian. Logistik atau perbekalan harus diperhitungkan, jumlah makanan dan kandungan kalori harus cukup menambah energi yang terkuras. Pakaian seperlunya saja, yang penting gunakan pakaian lapangan agar kita terlindung, nyaman dan lebih leluasa. Gunakan sepatu outdoor yang pas dengan bentuk dan ukuran kaki agar kaki tidak lecet.

Mendaki gunung sudah pasti cape, butuh pengorbanan dan perjuangan. Yang bermental baja tidak akan mudah menyerah menghadapi rintangan mencapai puncak, selangkah demi selangkah dijalaninya meskipun terasa berat. Tidak heran jika di kesehariannya pendaki gunung lebih memiliki kesiapan mental menghadapi masalah, juga lebih gigih memperjuangkan mimpi-mimpinya. Tak mudah mengeluh dan putus asa.

Baca juga : Jalur Pendakian Gunung Cisurupan via Cirusupan