Halo sobat! Menjelajah destinasi Borneo dengan Terios dapat membuat kita takjub akan tanda kebesaran Tuhan. Mimpi petualangan itu selalu menggantung 5 cm di depan kening, susah sekali dilupakan. Hasrat saya menjelajahi liarnya alam Borneo bukan untuk bersenang-senang belaka, tetapi ingin mengenal budaya, kuliner, satwa dan keindahan alam Kalimantan dari dekat.
“...Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat.” (Soe Hok Gie).
“...Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat.” (Soe Hok Gie).
Sumber : VIVA.CO.ID
Borneo adalah nama lain dari pulau Kalimantan sebagai pulau terbesar di Indonesia, pulau tempat tinggalnya suku Melayu, Dayak, Paser, Kutai dan Banjar serta negara Brunei dan Malaysia. Di pulau terbesar ke-3 di dunia ini mereka hidup berdampingan dengan segala kearifan lokalnya masing-masing.
Borneo adalah nama lain dari pulau Kalimantan sebagai pulau terbesar di Indonesia, pulau tempat tinggalnya suku Melayu, Dayak, Paser, Kutai dan Banjar serta negara Brunei dan Malaysia. Di pulau terbesar ke-3 di dunia ini mereka hidup berdampingan dengan segala kearifan lokalnya masing-masing.
Pada kesempatan ini saya belum bisa sharing pengalaman menjelajahi Borneo, karena saya belum pernah ke sana. Namun setidaknya saya masih bisa share informasi mengenai budaya, kuliner dan keindahan alam Borneo yang diperoleh dari berbagai sumber. Nanti kalau keinginan saya menelusuri destinasi Borneo bersama New Daihatsu Terios sudah terwujud, saya akan membagikan pengalaman berharga dan sangat menantang itu di sini.
![]() |
Sumber : VIVA.CO.ID |
Rencananya tanggal 14 - 23 September 2015 nanti, New Daihatsu Terios akan mengadakan kegiatan “Borneo Wid Adventure”. Tiga orang blogger yang beruntung akan diajak menjelajah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dengan rute mulai dari Palangkaraya, Kruing, Pulau Kaget & Kandangan, Amuntai & Balikpapan, Samarinda, Kutai dan berakhir di Maratua dengan menunggangi mobil sahabat petualang New Daihatsu Terios yang sangat tangguh dan mampu menaklukkan segala medan.
Jika beruntung, petualangan yang ingin saya lakukan dalam kegiatan “Borneo Wild Adventure” bersama New Daihatsu Terios 2015 adalah :
1. Menjelajahi kehidupan Orang Utan
Orang Utan Kalimantan termasuk ke dalam genus Pongo yang dapat ditemui di Asia. Hewan ini merupakan hewan endemik pulau Kalimantan yang memiliki waktu hidup di habitat aslinya yaitu hutan rimba selama 35 sampai 40 tahun, sedangkan di penangkaran dapat mencapai usia 60 tahun.
Populasi species endemik Kalimantan ini diperkirakan ada 45.000 sampai 69.000 ekor (caldecott and miles 2005). Habitatnya antara lain di Taman Nasional Betung Kerihun (2.000 ekor), Taman Nasional Danau Sentarum (500 ekor), Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (175 ekor), Taman Nasional Gunung Palung (2.500 ekor), serta Bukit Rongga dan Parai (1000 ekor).
Populasi Orang Utan Kalimantan jumlahnya memang lebih banyak daripada Orang Utan Sumatera, namun bukan berarti hewan langka ini bebas dari ancaman kepunahan. Populasi Orang Utan Kalimatan jumlahnya terus menurun akibat perburuan, kebakaran hutan, pembalakan dan perdagangan liar.
Pada bulan Agustus 2012 Kantor Berita Antara merekam gambar Orangutan di Kalimantan Barat yang sedang sekarat menutupi wajahnya dengan luka bakar karena jatuh dari pohon yang dibakar oleh penduduk Desa Parit Wak Dongkak, Wajok Hilir, Kabupaten Pontianak, Kalbar, dalam upaya mereka mengusir satwa langka yang dilindungi tersebut dari kebun mereka.
Sejak tahun 1994 Orang Utan Kalimantan masuk daftar binatang yang tiak boleh diperdagangkan. Pemerintah Indonesia juga memasukkan species langka ini ke dalam daftar satwa yang dilindungi.
Sejak tahun 1994 Orang Utan Kalimantan masuk daftar binatang yang tiak boleh diperdagangkan. Pemerintah Indonesia juga memasukkan species langka ini ke dalam daftar satwa yang dilindungi.
Sejatinya kita harus memiliki kesadaran sendiri untuk menjaga kelestarian alam beserta isinya, karena alam ini bukan warisan dari nenek moyang melainkan titipan dari anak cucu. Semoga keinginan saya menjelajahi kehidupan species ini terkabul, sehingga saya bisa ikut menjaganya walaupun hanya lewat tulisan.
2. Bertemu Bekantan
Bekantan adalah binatang sejenis kera. Bekantan memiiki ciri khas hidung panjang dan besar serta rambut berwarna cokelat kemerahan sehingga monyet ini biasa disebut Monyet Belanda. Dalam bahasa Latin species endemik pulau Kalimantan ini disebut Nasalis larvatus, sedangkan dalam bahasa Belanda di Neusaap. Masyarakat Kalimantan sendiri memberikan beberapa nama pada spesies kera berhidung panjang ini seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau.
Bekantan terdiri atas dua subspesies yaitu Nasalis Larvatus Larvatus dan Nasalis Larvatus Orientalis. Nasalis larvatus larvatus terdapat di hampir seluruh bagian pulau Kalimantan sedangkan Nasalis larvatus orientalis hanya terdapat di bagian timur laut Pulau Kalimantan.
Hidung panjang dan besar pada Bekantan hanya dimiliki oleh spesies jantan, dan kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina, ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Sedangkan Bekantan betina berukuran sekitar 60 cm dengan berat 12 kg.
Habitat Bekantan dapat dijumpai di beberapa lokasi antara lain di Suaka Margasatwa (SM) Pleihari Tanah Laut, SM Pleihari Martapura, Cagar Alam (CA) Pulau Kaget, CA Gunung Kentawan, CA Selat Sebuku dan Teluk Kelumpang. Juga terdapat di pinggiran Sungai Barito, Sungai Negara, Sungai Paminggir, Sungai Tapin, Pulau Bakut dan Pulau Kembang.
Seperti halnya Orang Utan, kera Bekantan juga terancam punah. Penyebabnya lagi-lagi karena ulah manusia. Menurut saya, kita memikul tanggungjawab yang sama untuk mendidik generasi bangsa ini menjadi orang-orang pintar yang berakhlaq agar tidak serakah, cukuplah Orang Utan dan Bekantan yang hanya memikirkan isi perut, manusia sejatinya memiliki sifat kemanusiaan yang membuat manusia berbeda dengan makhluk lainnya.
3. Menyaksikan tempat penangkaran buaya Tritip
Penangkaran Buaya Tritip terletak di Kelurahan Teritip dengan jarak sekitar 27 km dari pusat kota Balikpapan. Berdasarkan data yang ditulis kotabalikpapan.wordpress.com, jumlah buaya yang ada di penangkaran seluas 5 hektare ini berjumlah 3.000 ekor yang terdiri dari tiga jenis, yaitu Buaya Muara, Buaya Supit dan Buaya Air Tawar.
![]() |
Image : Anekapariwisata.com |
Jika New Daihatsu Terios mewujudkan mimpi saya menjadi petualang Borneo 2015, saya ingin menyaksikan dari dekat bagaimana kehidupan hewan amfibi yang liar, buas, dan berbahaya di Penangkaran Buaya ini.
4. Menyaksikan liarnya Kerbau Kalang
![]() |
Image : Kutaikartanegara.com |
Menurut data Pulitbangnak.litbang.deptan.go.id, populasi Kerbau Kalang terbesar terdapat di Kutai Kartanegara yaitu lebih dari 3 ribu ekor, di Kecamatan Muara Wis dan Muara Muntai lebih dari 1.449 ekor.
5. Menyelami adat istiadat suku Dayak
Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Namun setelah orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam. Hidupnya berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif. Semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.
Menurut sejarah, kerajaan yang pernah dibangun Suku Dayak hancur oleh Majapahit diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (Fridolin Ukur,1971). Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman. Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasal dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608). Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman di Kalimantan Tengah, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan.
Berikut ini beberapa adat istiadat Suku Dayak yang masih terpelihara hingga kini dan menjadi salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia.
![]() |
Image : Goodnewsfromindonesia.org |
* Upacara Tiwah
Upacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak yang dilaksanakan untuk mengantarkan tulang orang yang sudah meninggal ke Sandang, yaitu tempat khusus yang berbentuk seperti rumah kecil. Bagi Suku Dayak, upacara ini sangat sakral, sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke Sandung, mereka melakukan acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain.
* Dunia Supranatural
Dunia supranatural merupakan ciri khas kebudayaan Dayak bagi Suku Dayak sejak jaman dulu. Kekuatan supranatural Dayak Kalimantan banyak jenisnya, contohnya Manajah Antang, yaitu cara suku Dayak untuk mencari petunjuk dengan media burung Antang.
Selain Manahah Antang, ada juga mangkok merah yang merupakan media persatuan Suku Dayak. Jika kedaulatan suku Dayak terancam, Pangkalima atau panglima biasanya mengeluarkan isyarat siaga atau perang dengan cara mengedarkan mangkok merah dari kampung ke kampung secara cepat sekali.
Selain Manahah Antang, ada juga mangkok merah yang merupakan media persatuan Suku Dayak. Jika kedaulatan suku Dayak terancam, Pangkalima atau panglima biasanya mengeluarkan isyarat siaga atau perang dengan cara mengedarkan mangkok merah dari kampung ke kampung secara cepat sekali.
Menurut informasi yang diperoleh dari Swaberita.com, mangkok merah terbuat dari teras bambu, namun ada yang mengatakan terbuat dari tanah liat. Mangkok ini disertai perlengkapan lainnya seperti ubi jerangau merah yang melambangkan keberanian (ada yang mengatakan bisa diganti dengan beras kuning), bulu ayam merah untuk terbang, lampu obor dari bambu untuk suluh, daun rumbia untuk tempat berteduh dan tali simpul dari kulit kepuak sebagai lambang persatuan. Perlengkapan tadi dikemas dalam mangkok dari bambu itu dan dibungkus dengan kain merah.
Sebelum mangkok merah diedarkan pangkalima membuat acara adat “tariu” atau memanggil roh leluhur untuk meminta bantuan dan menyatakan perang. Percaya atau tidak panglima itu mempunyai ilmu bisa terbang, kebal dari apa saja seperti peluru, senjata tajam dan sebagainya. Orang-orang Dayak yang mendengar tariu akan mempunyai kekuatan seperti panglimanya, sanggup meminum darah dan memakan hati musuhnya. Bahkan orang yang jiwanya labil bisa sakit atau gila bila mendengar tariu.
Karena dunia supranatural inilah orang luar negeri menyebut suku Dayak sebagai pemakan manusia. Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang sangat cinta damai asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-mena.
6. Mencicipi sajian kuliner Lontong Orari
Selain Soto Banjar, Banjarmasin terkenal dengan kuliner Lontong Orari. Nama kuliner khas Banjarmasin ini kedengarannya aneh, sama seperti singkatan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI). Apakah ada hubungannya dengan radio amatir?
Memang betul, cikal-bakal nama lontong orari ada hubungannya dengan radio amatir karena konon rumah makan lontong orari sekitar tahun 1980-an merupakan tempat nongkrong para peminat radio amatir hingga larut malam. Dan untuk memberikan kenyamanan kepada para langganannya, maka penjual lontong terpaksa menjadikan rumah tinggalnya untuk berjualan. Berhubung penikmat lontong kebanyakan adalah para pengguna radio amatir - Orari, maka akhirnya tempat berjualan lontong itu pun dinamakan Lontong Orari.
Memang betul, cikal-bakal nama lontong orari ada hubungannya dengan radio amatir karena konon rumah makan lontong orari sekitar tahun 1980-an merupakan tempat nongkrong para peminat radio amatir hingga larut malam. Dan untuk memberikan kenyamanan kepada para langganannya, maka penjual lontong terpaksa menjadikan rumah tinggalnya untuk berjualan. Berhubung penikmat lontong kebanyakan adalah para pengguna radio amatir - Orari, maka akhirnya tempat berjualan lontong itu pun dinamakan Lontong Orari.
![]() |
Image : m.garnesia.com |
Jadi, kalau berkunjung ke Banjarmasin bersama sahabat petualang New Daihatsu Terios saya ingin mencicipi sajian kuliner Lontong Orari yang terkenal itu.
7. Menikmati Durian Lay
Durian lay (Durio kutejensis) adalah jenis durian endemik pulau Kalimantan yang tumbuh baik di pulau Sumatera meliputi Riau, Palembang dan Jambi. Di Jawa ditemukan tumbuh baik Taman Buah Mekarsari Jawa Barat, Bawen Semarang Jawa Tengah dan Banyuwangi Jawa Timur.
![]() |
Image : litbang.pertanian.go.id |
Keistimewaan durian lay, selain pada warna daging buah yang kuning tua sedikit orange, juga pada aroma yang relatif lebih lembut dibanding durian varietas lain. Kiranya tidak berlebihan kalau New Daihatsu Terios mewujudkan mimpi saya berkunjung ke Kalimantan, saya ingin merasakan sensasi menikmati buah lay langsung di kebunnya.
8. Berkunjung ke taman bawah laut di “pulau surga” Maratua
Setelah puas bertemu satwa endemik, menyelami budaya dan mencicipi kuliner khas Kalimantan, saya membayangkan turun dari New Daihatsu Terios yang tangguh dan maskulin, lalu bergegas menuju resor terdekat sebelum duduk bersantai di tepi pantai Maratua yang indah menikmati hamparan pasir putih sambil menanti matahari tenggelam.
![]() |
Image Kakabantrip |
Pulau Maratua berada di posisi terluar Indonesia, yaitu di Laut Sulawesi yang berbatasan dengan negara Malaysia dan Filipina. Kepulauan Derawan merupakan kawasan Segitiga Terumbu Karang dan di Pulau Maratua sendiri berdiam potensi wisata bahari yang sangat popular di dunia.
Hamparan perairan sebening kaca berpasir putih adalah halaman depan permukiman Kampung Payung-payung di Kecamatan Maratua, Kepulauan Derawan. Dermaga kayu sepanjang 200 meter tempat kapal-kapal bersandar menunjukkan kontur landai perairan.
Garis pantai Maratua merupakan salah satu lokasi bertelur penyu hijau yang paling besar di Indonesia. Sementara di taman bawah lautnya, tersimpan keanekaragaman hayati laut yang tinggi, yaitu beragam jenis terumbu karang penuh warna, beragam jenis ikan, penyu hijau, pari manta, dan biota laut lainnya.
Snorkeling dan diving adalah kegiatan yang dapat dilakukan saat menjejakkan kaki di keindahan Pulau Maratua. Hanya dengan menyelam sekira lima meter, keindahan bawah laut tersebut sudah dapat dinikmati.
Menjelajahi destinasi menantang dalam “Borneo Wild Adventure” pastinya membutuhkan nyali besar dan stamina fisik yang luar biasa. Selain itu, kendaraan yang digunakan pun harus nyaman dan tangguh menempuh alam liar pulau Kalimantan. Dan semua itu dapat dijawab oleh New Daihatsu Terios 2015 si “sahabat petualang”.
Kenapa New Daihatsu Terios?
New Daihatsu Terios adalah mobil berjenis SUV, pada bumper bagian depan terdapat Front Bumper Guard with Skid Plate sehingga mobil sahabat petualang ini tampak tangguh dan gagah. New Daihatsu Terios lebih stabil dan cocok sekali digunakan untuk perjalanan jarak jauh seperti “Borneo Wild Adventure” karena mobil ini dilengkapi dengan ban ukuran 215/65 R16 dan desain allow wheel yang modern. Pokoknya petualang yang menggunakan New Daihatsu Terios akan tampak lebih gagah dan jantan.
Sedangkan di sisi interiornya, New Daihatsu Terios memiliki fitur-fitur canggih seperti Audio/Video Double Din with Aux dan USB Connector sehingga petualang dapat menikmati alunan musik dengan sangat merdu. Selain itu, New Daihatsu Terios juga dilengkapi Dual RSS Airbag dan seatbealt untuk keamanan dan kenyamanan saat berkendara serta terdapat kamera mundur sehingga parkir jadi lebih mudah.
Fitur-fitur canggih New Daihatsu Terios
Spesifikasi New Daihatsu Terios
Spesifikasi Daihatsu Terios
| |||||
SPESIFIKASI
|
Daihatsu Terios TS
|
Daihatsu Terios TX
| |||
A/T
|
M/T
|
A/T
|
M/T
| ||
DIMENSI
| |||||
Panjang x Lebar x Tinggi keseluruhan
|
(mm)
|
4,385 x 1,695 x 1,695
|
4,385 x 1,745 x 1,740
| ||
Jarak sumbu roda
|
(mm)
|
2685
| |||
Jarak pijak roda depan/ belakang
|
(mm)
|
1445/1460
| |||
Tinggi dari tanah
|
(mm)
|
200
| |||
BERAT
| |||||
Berat kosong/Total Kendaraan
|
(kg)
|
1,180 / 1,615
|
1,170 / 1,590
|
1,215 / 1,625
|
1,200 / 1,615
|
KAPASITAS TEMPAT DUDUK
|
7
| ||||
PERFORMA
| |||||
Radius putar minimum
|
(m)
|
5.2
| |||
MESIN
| |||||
Tipe
|
3SZ-VE DOHC VVT-i Berpendingin air
| ||||
Kapasitas silinder
|
(cc)
|
1495
| |||
Jumlah katup
|
16
| ||||
Diameter x langkah
|
(mm)
|
72.0 x 91.8
| |||
Tenaga maksimum
|
(ps/rpm)
|
109/6000
| |||
Torsi maksimum
|
(kg – Nm/rpm)
|
14.4/4.400
| |||
Sistem bahan bakar
|
EFI (Electronic Fuel Injection)
| ||||
Jenis bahan bakar
|
Bensin Tanpa Timbal
| ||||
Kapasitas tangki bahan bakar
|
(Liter)
|
45
| |||
TRANSMISI
| |||||
Tipe
|
Otomatis, 4 kecepatan maju
|
Manual, 5 kecepatan maju
|
Otomatis, 4 kecepatan maju
|
Manual, 5 kecepatan maju
| |
Perbandingan gigi
|
I: 2,731
|
I:3,769
|
I: 2,731
|
I: 3,796
| |
II: 1,526
|
II:2,045
|
II: 1,526
|
II: 2,045
| ||
III: 1,000
|
III: 1,376
|
III: 1,000
|
III: 1,376
| ||
IV: 0,696
|
IV: 1,000
|
IV: 0,696
|
IV: 1,000
| ||
V: 0,838
|
V: 0,838
| ||||
R: 2,290
|
R: 4,128
|
R: 2,290
|
R: 4,128
| ||
Rasio gigi akhir
|
5.857
|
5.571
|
5.857
|
5.571
| |
SISTEM KEMUDI
| |||||
Tipe
|
Rack & Finion dengan Electric Power Steering
| ||||
REM
| |||||
Depan / Belakang / Rem Parkir
|
cakram (disc) dengan booster drum,leading & trailing
| ||||
SUSPENSI
| |||||
Depan
|
MacPherson Strut dengan per keong & stabilizer
| ||||
Belakang
|
5-link, rigid-axle dengan per keong
| ||||
BAN
| |||||
Ukuran
|
215/65 R16
| ||||
Tipe
|
Alloy Wheel
|
Itulah petualangan yang ingin saya lakukan dalam kegiatan “Borneo Wild Adventure” bersama New Daihatsu Terios 2015, semoga terwujud. Terima kasih kepada Daihatsu Indonesia dan VIVA.CO.ID yang telah mengadakan kegiatan “Borneo Wild Adventure”, sehingga kami blogger Indonesia mendapat kesempatan berharga untuk mengenal budaya, kuliner, satwa dan keindahan alam Kalimantan dari dekat.
Cintai Indonesia, cintai alamnya, cintai budayanya, cintai New Daihatsu Terios !!!
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Terios 7-Wonders "Borneo Wild Adventure" yang diadakan oleh Daihatsu Indonesia dan VIVA.CO.ID
semoga terwujud..
BalasHapussalam blogger jogja
Aamiin. terima kasih mas, salam.
Hapuskayanya menarik sekali ya, mantab deh...
BalasHapusBetul sekali gan..sangat menarik apalagi kalau imajinasinya tercapai. he
Hapus